top of page
Search

Psikologi Keuangan dalam Squid Game Netflix


"Hati-hati untuk tidak dililit hutang dan terpaksa ikut Squid Game!"

Squid Game itu psikologi keuangan! Kita ketemu lagi, sobat Obrolin Aja. Siang-siang gini enaknya nonton drama Netflix ya, seperti Squid Game yang lagi naik daun!


Bagi yang belum tahu, Squid Game adalah drama Korea di mana banyak orang ikut permainan mematikan untuk mendapat uang.


Tapi tahu nggak, kalau cerita Squid Game itu didasari psikologi keuangan? Penasaran? Kita bahas bersama di bawah yuk~

 

Squid Game itu Apa Sih?


Squid Game dalam serial drama Netflix adalah sebuah permainan ilegal untuk mendapat uang.


Acara ini membuat ribuan pesertanya, yang terlilit hutang dan putus asa, mengikuti berbagai macam permainan untuk memenangkan uang 400 triliun Won! WOW!


…Tapi, yang kalah mati! Yap, semua ‘permainan’ di Squid Game itu berbahaya. Dalam permainan pertama saja, 250 orang tewas! Hiii.


Lah, kesannya sama saja seperti film SAW dan aneka film ‘game mematikan’ lainnya kan? Apa yang beda dari Squid Game? Apa pula hubungannya dengan psikologi uang?


Squid Game menampilkan banyak aspek dari psikologi keuangan dan perilaku uang. Seperti berikut…


1. Ragam Perilaku Dalam Menginginkan Uang

Semua orang tentu ingin uang, tapi bukan berarti mereka mata duitan. Toh uang diperlukan untuk hidup dalam masyarakat, kecuali kamu mau jadi Tarzan di hutan.


Perilaku orang dalam menginginkan uang banyak macamnya. Si Konservatif, yang menabung uang dengan rajin, tidak nafsuan dan hanya menganggap uang sebagai kebutuhan.


Lalu si Impulsif, yang pastinya kita kenal. Hobinya menghamburkan uang, dan tidak bisa melihat ke depan. Begitu ada yang dimau, tak tahan ingin beli, lalu rela menghabiskan uang bulanan atau ngutang.


Ada pula si ‘pengen cepat kaya’, yang ketagihan berjudi lewat permainan kartu, rulet, lotere, dsb untuk dapat uang banyak. Biar gagal terus, tetap nggak berhenti!


Perilaku ini tercermin jelas dalam tokoh utama Squid Game: Seong Gi-Hun. Dia adalah bapak-bapak tak berguna; pengangguran yang berjudi siang-malam dengan berhutang di sana sini.


Di episode pertama, dia tega mencuri kartu kredit ibunya sendiri untuk berjudi!


Kita bisa melihat jelas perilaku Gi-Hun yang menjijikkan adalah aspek perilaku keuangan: di mana orang rela melakukan hal gila demi uang.


Gi-Hun impulsif; dia ketagihan berjudi dan tidak berpikir seandainya dia kalah lagi, ibunya takkan punya uang untuk memberinya makan. Tidak heran dia diceraikan istrinya!



2. Kehilangan Uang Membuat Putus Asa dan Hilang Akal

Bagi kita yang hidupnya tidak separah Seong Gi-Hun, mungkin tingkahnya dalam Squid Game terlihat konyol. Kenapa dia tidak kerja untuk bayar hutang, malah ikut game gak jelas?


Di sinilah aspek lain dari psikologi keuangan muncul: rasa putus asa. Uang itu punya daya tarik luar biasa yang membuat kita lupa diri. Saat punya banyak, rasanya sepertinya di surga!


Tapi saat bokek? Rasanya seperti di neraka! Kita jadi tidak bisa bersyukur akan hal yang masih kita miliki dan jadi putus asa mencari uang di tempat tidak benar.



"Seong Gi-Hun ikut Squid Game karena tidak mau bertanggung jawab."

Itulah perilaku ‘pengen cepat kaya’ yang ada di Squid Game! Seong Gi-Hun yang tergencet hutang nekat ikut Squid Game yang mencurigakan dan berbahaya demi cepat kaya.


Solusi terbaiknya jelas berhenti judi dan kerja jujur, tapi Gi-Hun dan peserta lain tidak pernah berpikir ke sana. Rasa ketagihan, putus asa, dll mendorong mereka begitu.


Tapi yang paling buruk…


3. Perilaku ‘Gila Uang’ Ini Nyata

Dalam film, Squid Game diberhentikan karena semua peserta minta berhenti. Nggak jadi dapat duit, tapi nyawa selamat! TAPI, kalau mereka ingin lanjut, boleh kembali.


Harusnya aman, mana ada yang mau ikut lagi? Tapi nyatanya… 93% pemain kembali dan lanjut bermain, termasuk Gi-Han! Lah, mereka sudah gila??


Sayangnya, tidak. Saat terpojok, reaksi psikologis manusia adalah melakukan hal yang tidak masuk akal. Yang gila bagi kita, tidak bagi mereka.


Secara ilmiah, tubuh manusia jadi berfungsi lebih baik, hampir seperti atlit atau manusia super, saat terdesak. Itulah yang terjadi bagi Gi-Han dan para pemain Squid Game; atau setidaknya, mereka percaya begitu.


Kemampuan ‘meningkat’ karena terancam itu membuat mereka lebih memilih ikut Squid Game dibanding pulang dan menghadapi kenyataan hidup menyedihkan.


Jadi tidak ada yang gila! Semuanya reaksi wajar psikologi keuangan, yang kuat dan kacau, tapi benar ada di kehidupan nyata.

 

Demikian psikologi keuangan dalam Squid Game Netflix! Begitu banyak aspek psikologi manusia, terutama soal uang, yang ditampilak di Squid Game.


Temanya mengena, banyak terjadi di kehidupan nyata dan dekat dengan kita, karena itulah Squid Game Netflix sukses. Banyak yang bisa dipelajari, bukan sekedar seru dan tegang main gamenya!


Ingin tahu lebih banyak atau perlu curhat dan tips menjaga keuangan? Para psikolog di Obrolin Aja siap membantu~


Sumber: linkedin.com

37 views0 comments

Recent Posts

See All
bottom of page