Kamu bohong, kan!? Kita jumpa lagi, teman Obrolin Aja. Apa kalian pernah ingin seperti agen FBI atau polisi di film-film yang bisa mengungkap orang bohong?
Ternyata kita bisa melakukannya dalam kehidupan sehari-hari! Baca 4 ciri tukang bohong berikut~
4 Ciri-Ciri Orang Berbohong
1. Matanya Menghindar
Orang bohong itu tanpa sadar membuat kebiasaan baru: mata menghindar!
Selama bukan profesional, orang cenderung menghindari kontak mata saat bohong. Sebab mata adalah cerminan hati; perasaan di dalamnya terlihat jelas.
Orang yang berbohong, apalagi belum ahli, akan menunjukkan keraguan dalam mata mereka. Gerakan bola mata tak menentu juga jadi tanda kalau dia bohong.
Karena itulah, orang secara reflek menghindari kontak mata saat bohong. Karena meski kamu tidak begitu memperhatikan, kamu bisa merasakannya.
Kadang, ada kasus di mana lawan bicaramu bohong, tapi tetap bisa bertatapan mata denganmu tanpa masalah. Apa dia jujur?
Tidak juga, karena bisa jadi dia ‘curi-curi’ kesempatan untuk menghindar. Saat kamu tidak melihat ke dia, walau sekilas, dia akan melihat ke arah lain!
Ini bukan hobi aneh, tapi tindakan psikologis untuk melegakan pikiran pembohong. Dia buang muka saat kamu lengah, untuk meredam rasa gugup dan takut ketahuan!
Jadi bila ada orang yang menghindari atau mengurangi kontak mata denganmu, walau sedikit, bisa jadi bohong!
Baca Deh: Nggak Galau Setelah Putus?
2. Gerakan Tak Perlu
Selain kontak mata, cara deteksi orang bohong lainnya adalah dengan melihat gerak tubuhnya.
Apakah lawan bicaramu seperti cacing kepanasan yang tidak bisa diam saat bicara? Memutar-mutar pensil di tangan, kaki naik turun, kepala tengok kanan-kiri, dsb?
Kalau gerakan itu tidak bertujuan untuk mengungkap poin perkataannya (contoh: membuat gerakan bulat soal bola), dan tidak berhubungan dengan topik bicara, berarti bohong!
Walau otak dan wajah manusia bisa menipu, anggota badan tidak. Saat bohong, anggota tubuh gelisah, sehingga bergerak tak perlu. Karena alami, orang tak bisa menahan ‘keinginan’ gerak ini.
Anggota tubuh yang jauh dari kepala, seperti telapak tangan dan kaki, jauh lebih jujur. Tangan memegang dagu, padahal tak sedang berpikir? Kaki melebar, padahal sedang duduk?
Itu sudah pasti bohong! Selama bukan penipu ulung yang terlatih, pasti orang tidak bisa menyembunyikan hal ini.
3. Bicara Panjang Lebar
Tukang bohong itu tidak selalu percaya diri, sehingga saat bicara dia tidak hanya berusaha meyakinkan kamu sebagai korbannya, tapi juga dirinya sendiri!
Kenapa demikian? Kebanyakan kebohongan itu tidak direncanakan dan dikarang sambil jalan, jadi wajar kalau ada ‘lubang’ dalam ceritanya.
Pembohong sering tidak punya waktu dan kesempatan untuk menata ulang ceritanya (karena spontan), jadi cemas kalau-kalau ada hal janggal dalam kebohongannya.
Karena itulah dia bercerita perlahan, panjang lebar, dan mengulur-ulur. Ini agar dia punya waktu lebih untuk meninjau ulang dan memperbaiki kebohongannya nanti.
Makanya dia tidak langsung ke intinya, supaya lanjutannya lebih meyakinkan. Toh kalau dia sendiri puas dengan kualitas ceritanya, dia akan lebih pede untuk membohongimu!
4. Ekspresi Cemas dan Tidak Konsisten
Kebiasaan berbohong itu bisa dikenali lewat satu cara lagi: ekspresi wajah!
Kebanyakan orang akan terlihat cemas atau ragu-ragu saat berbohong, bahkan dengan kata-kata yang bernada pelan dan tidak meyakinkan.
Kalaupun wajahnya sulit diterka, cukup bandingkan kata-kata dan ekspresi mukanya!
Orang bohong itu sulit untuk menyatukan kebohongannya dengan kenyataan, dan hal ini terlihat jelas di ekspresi wajah serta kata-kata.
Cerita lucu, tapi mukanya datar atau sedih? Cerita sedih tapi wajah seperti ketawa? Kemungkinan besar dia mengarang cerita untuk mengundang simpatimu!
Demikian 4 tips dan trik cara deteksi orang bohong! Jangan langsung kepedean jadi agen FBI setelah baca ini, ya. Latihan dan belajar dulu!
Mau curhat soal pembohong di sekitarmua? Para psikolog Obrolin Aja siap mendengarkan~
Sumber: popbela.com, klikdokter.com
Comments