top of page
Search

Inner Child dan Pengaruhnya Pada Kepribadian Kita


"Jangan abaikan suara hatimu!"

Bagaimana kondisi inner child dalam dirimu? Kita berjumpa lagi, sobat Obrolin Aja. Kita semua pasti punya masa kecil yang beragam, dari yang senang sampai sedih.


Setelah dewasa, pengalaman saat masa kanak-kanak menjadi ‘inner child’, yang bisa mempengaruhi kepribadian dan juga jalan hidup kita ke depannya.


Topik yang agak rumit, ya? Tenang, pihak Obrolin Aja akan jelaskan secara sederhana, karena ini penting untuk kesehatan batin kita semua!

 

Pengertian Inner Child


Inner child itu apa, sih? Bisa dibilang ‘inner child’ adalah suatu kumpulan sikap, pengalaman, dan perasaan kita di masa kecil. Bentuknya secara harafiah seperti ‘kristal’ hasil 10-15 tahun pertama hidup kita.


Bisa dibilang, inner child adalah sosok anak-anak yang masih tersisa saat dia dewasa!


Contohnya, bila semasa kecil kamu suka robot-robotan, mungkin terbawa sampai dewasa. Bukan berarti kamu jadi insinyur robotik, tapi sifatmu girang seperti anak kecil kalau melihat robot!


Atau bila saat kecil kamu lebih akrab sama ayah dan bukan ibu, setelah besar pun lebih sering curhat ke ayah, dan bukannya ibu. Walau tentu semua itu bisa berubah.


Paham? Inner child adalah bagian diri semasa kecil yang menjadi ‘dasar’ kepribadian kita di masa depan!

 

Luka Inner Child


Sayangnya, ‘dasar’ yang dibawa inner child kita ketika dewasa tidak selalu baik; justru banyak pengaruh buruk yang bisa merusak masa depan!


Hal ini disebut ‘Luka Inner Child’, yang berarti trauma masa kecil atau dalam bahasa gaulnya ‘masa kecil kurang bahagia’. Mungkin lucu kalau ini menyangkut orang lain, tapi kalau dirimu sendiri?


Luka inner child umumnya disebabkan kejadian buruk di masa kanak-kanak. Mungkin kecelakaan, atau perlakuan kurang baik dari orang tua dan lingkungan.


Walau terkesan remeh bagi orang dewasa, pengaruh pada anak kecil sangatlah besar. Mereka bisa jadi terluka secara fisik dan mental, yang terus teringat bahkan setelah dewasa.


Akibatnya buruk, karena bisa menghambat pertumbuhan mereka menjadi orang dewasa yang baik dan benar. Salah-salah bisa jadi kriminal!

 

Tips Menyembuhkan Inner Child


Trauma masa kecil tidak bisa hilang begitu saja, dan kita juga tidak bisa mengulang kehidupan. Lantas, apa hanya mereka yang beruntung dengan masa kecil bahagia bisa tumbuh normal?


Tentu tidak! Siapapun bisa bahagia, bahkan dengan trauma masa kecil yang dalam. Caranya, luka inner child harus disembuhkan!


Tentunya tidak mudah, jadi psikolog Obrolin Aja sudah sedia tipsnya untuk kamu di bawah~


1. Akui Inner Child-mu

Psikolog Diana Raab mengatakan, banyak orang tidak menyadari kalau mereka punya inner child. Atau sengaja menyangkalnya!


Alasannya karena malu, rendah diri, takut akan pandangan orang, dsb. Ini wajar kok, tapi mengungkapnya akan membuat hatimu lebih lega.


Tidak perlu buru-buru, tapi jangan disimpan terus ya.


2. Dengarkan Inner Child-mu

Setelah mengakui inner child-mu, coba dengarkan: kamu ingin apa?


Mungkin kamu ingin berbaikan dengan orang tua? Bertemu kembali dengan teman lama? Makan suatu hidangan kenangan? Mengatasi sejenis fobia?


Tentu tidak bisa semua, tapi cobalah sebisamu, karena ini menyangkut luka hatimu.


3. Curhat atau Tulis Perasaanmu

Luka inner child itu luka batin, jadi pasti sulit membuka diri soal ini pada orang lain.


Tapi kalau kamu memaksakan diri untuk terus merahasiakannya atau mengatasinya sendiri, yang ada rasa lelah dan putus asa!


Carilah seseorang yang bisa dipercaya untuk jadi teman curhatmu, bahkan membantu. Keluarga belum tentu pilihan tepat, karena bisa jadi merekalah faktor traumamu.


Alternatif lain adalah menulis perasaanmu dalam buku harian. Eits, jangan ketawa! Ini bukan hal khusus cewek saja lho, karena laki-laki justru cenderung lebih sulit terbuka soal perasaan.


Tuliskan rasa senang, sedih, marah, dll sehari-hari di atas kertas agar perasaanmu tersampaikan dan hati jadi lebih lega!


4. Konsultasi ke Psikolog

Cara paling ampuh tentu ke psikolog! (Bukan promosi loh! Hehehe) Tapi karena inner child itu masalah sensitif dan sangat pribadi, mungkin kamu enggan melakukannya.


Jadi cobalah langkah 1-3 di atas dulu, karena mungkin kamu lebih nyaman dengan keluarga, teman, dan orang yang sudah dikenal. Kalau mereka tidak bisa membantu, barulah ke psikolog.


Bukannya sombong, tapi wajar kalau orang awam kurang paham masalah batin sensitif seperti ini. Lebih baik serahkan para profesional daripada beresiko membuat situasi jadi canggung.

 

Demikian pengertian serta tips & trik inner child! Masa kecil memang tidak selalu senang, tapi jangan sampai itu merusak masa depanmu, kawan.


Tidak perlu terapi obat macam-macam, cukup curhat bersama rekan Obrolin Aja dengan santai~


Sumber: kompas.com

34 views0 comments

Recent Posts

See All

Comments


bottom of page